Bauran Lokasi dan Saluran Distribusi
1.
Konsep
Lokasi Dalam Bauran Pemasaran
Lokasi
merupakansuatu tempat dimana perusahaan beroperasi dan menghasilkan barang dan
jasa serta pemilihan suatu lokasi perusahaan sangat menentukan keberhasilan
suatu usaha. pengertian lokasi menurut Kasmir (2009:129) yaitu tempat
melayanikonsumen, dapat pula diartikan sebagai tempat untuk memajangkan barang-
barang dagangannya. Pemilihan lokasi menurut Buchari Alma (2003:105) memilih
lokasi usaha yang tepat sangat menentukan keberhasilan dan kegagalan usaha
dimasa yang akan datang.
2.
Kriteria
Daerah Kinerja yang Positif Untuk Pemasaran
- Lalu
Lintas
Banyak
orang yang berlalu lalang bisa memberikan peluang besar terjadinya impulse
buying dan adanya kepadatan dan kemacetan lalu lintas bisa juga menjadi
hambatan.
- Akses
lokasi
yang dilalui mudah dijangkau sarana transportasi umum.
- Visibilitas
lokasi
atau tempat yang dapat dilihat dengan jelas dari jarak pandang normal.
- Ekspansi
tersedia
tempat yang cukup luas untuk perluasan usaha dikemudian hari
- Tempat
Parkir
Tempat
parkir luas, nyaman dan aman
3.
Persyaratan
Legislasi Wilayah Terkait K3 Dalam Kegiatan Pemasaran
Penerapan K3 adalah sebagai usaha
penjabaran Undang-Undang No.1 tahun 1970 dari peraturan
K3 lainnya dalam melakukan perlindungan terhadap asset perusahaan baik
sumberdaya manusia dan factor produksi lainnya. K3 sedah terintegrasi didalam
semua fungsi perusahaan baik fungsi perencanaan, produksi dan pemasaran serta
fungsi-fungsi lainnya yang ada dalam perusahaan.
Dasar pelaksanaan K3 sebagai
berikut :
1) Setiap tenaga kerja berhak mendapatkan perlindungan
atas keselamatan dalam melakukan pekerjaan dalam meningkatkan produksi dan
produktivitas.
2) Setiap orang lainnya yang berada di tempat kerja perlu
jaminan keselamatan.
3) Setiap sumber-sumber produksi yang digunakan secara
efisien dan efektif.
4) Pengurus / Pimpinan perusahaan diwajibkan memenuhi dan
mematuhi semua syarat-syarat dan ketentuan K3 yang berlaku pada perusahaan dan
tempat kerja yang dijalankan.
5) Setiap orang yang memasuki tempat kerja diwajibkan
mentaati semua persyaratan K3.
6) Tercapainya kecelakaan nihil.
4.
Konsep
dan Kegunaan Saluran Distribusi
Pemilihan saluran distribusi secara
tepat memang harus dilakukan sejak dalam rencana, untuk mendapatkan hasil yang
akurat biasanya para pemasar akan melakukan survey ataupun riset terlebih
dahulu. Beberapa bahan pertimbangan yang bisa dijadikan acuan untuk pemilihan
saluran disitribusi ini misalnya sifat pembeli, sifat produk, sifat perantara,
sifat pesaing dan lain sebagainya.
Kegunaan Saluran Distribusi:
● Mengumpulkan
informasi mengenai pelanggan, pesaing, serta pelaku dan kekuatan lain yang ada
saat ini maupun potensial dalam lingkungan pemasaran
● Mengembangkan
dan menyebarkan komunikasi persuasive untuk merangsang pembelian
● Mencapai
persetujuan akhir mrngenai harga dan syarat lain
● Memperoleh
dana yang lebih besar
● Menanggung
resiko yang berhubungan dengan pelaksanan fungsi saluran pemasaran tersebut
● Mengatasi
transfer kepemilikan actual dari suatu organisasi atau
5.
Jenis-jenis
Saluran Distribusi
-
Saluran Distribusi Langsung
Produsen – Konsumen
Saluran Distribusi
Langsung atau kadang disebut juga dengan Saluran Tingkat Nol yaitu saluran
distribusi yang tidak memiliki tingkat perantara. Dalam kerangka kerja ini,
produsen menjual barang dagangannya langsung ke pelanggan tanpa menggunakan
perantara sama sekali.
-
Saluran Distribusi Tidak Langsung
Ketika produsen melibatkan perantara atau orang
tengah untuk menjual produknya kepada pelanggan akhir, maka saluran distribusi
yang digunakan ini disebut dengan saluran tidak langsung. Saluran tidak
langsung dapat diklasifikasikan menjadi tiga jenis, yaitu :
Saluran Satu Tingkat (One Level Channel)
Produsen – Pengecer – Konsumen
Saluran satu tingkat berisi satu perantara
penjualan yaitu pihak pengecer (retailer). Pengecer
membeli produk dari produsen dan kemudian menjualnya kepada pelanggan. Saluran
distribusi satu tingkat berfungsi paling baik bagi produsen yang bergerak di
bidang barang belanjaan seperti pakaian, sepatu, perabot rumah tangga, mainan
dan lain-lainnya.
Saluran Dua Tingkat (Two Level Channel)
Produsen
– Pedagang Besar – Pengecer – Konsumen
Pedagang besar atau grosir membeli produk secara massal dari
produsen,kemudian membaginya menjadi paket-paket kecil dan menjualnya ke
pengecer yang akhirnya menjual produk-produk tersebut kepada pelanggan akhir
atau konsumen.
Saluran Tiga Tingkat (Three Level Channel)
Produsen
– Agen – Pedagang Besar – Pengecer – Pelanggan
Saluran distribusi tiga tingkat melibatkan agen selain pedagang
grosir dan pengecer yang membantu dalam penjualan produk. Agen-agen ini berguna
ketika suatu produk perlu bergerak cepat ke pasar dengan segera setelah pesanan
ditempatkan. Mereka diberi tugas untuk menangani distribusi produk di wilayah
atau kabupaten tertentu dengan imbalan komisi persentase tertentu. Agen
tersebut dapat dikategorikan menjadi super stockiest serta agen pembawa dan
penerusan. Kedua agen ini menyimpan stok atas nama perusahaan. Stockist super
membeli stok dari produsen dan menjualnya ke grosir dan pengecer di daerah
mereka. Sedangkan agen pembawa dan penerusan bekerja berdasarkan komisi dan
menyediakan gudang dan keahlian pengiriman untuk pemrosesan pesanan dan
pengiriman jarak jauh. Produsen memilih saluran pemasaran tiga tingkat ketika
basis pengguna tersebar di seluruh negeri dan permintaan produk sangat tinggi.
6.
Evaluasi
dan Upaya Pengendalian Saluran Distribusi
Efektifitas
mempunyai pengertian yaitu menunjukkan taraf tercapainya suatu tujuan atau
dengan kata lain efektif dapat diartikan sebagai hasil yang diharapkan, semakin
besar hasil yang diraih berarti semakin menjadi efektif. Untuk dapat mengetahui
tingkat efektifitas antara saluran distribusi langsung dengan saluran
distribusi tidak langsung, dapat dengan membandingkan biaya distribusi yang
dikeluarkan dengan volume penjualan yang dihasilkan Suara Merdeka. Apabila
hasil yang diperoleh dari pembagian biaya distribusi dengan volume penjualan
didapat jumlah yang besar, maka saluran distribusi tersebut tidak efektif.
Karena hal tersebut berarti untuk melakukan penjualan tiap eksemplar dibutuhkan
biaya yang besar. Upaya yang dapat dilakukan antara lain:
- Vertical marketing system (VMS)
- Corporate VMS
- Administered VMS
- Contractual VMS
- orizontal marketing system (HMS)
7.
Manajemen
Konflik dalam Saluran Distribusi
Strategi manajemen konflik dalam
saluran distribusi Tjiptono (2002:215) konsep sistem pada distribusi
mensyaratakan adanya kerja sama antarsaluran. Meskipun demikian di dalam
saluran selalu timbul struktur kekuatan sehingga kekuatan sehingga di antara
anggota saluran sering terjadi perselisihan. Konflik tersebut dapat bersifat
horizontal dan vertikal.
a. Konflik Horizontal Konflik ini
terjadi di antara para perantara yang sejenis. Konflik horizontal bisa berupa:
1. Konflik antar perantara yang
menjual barang sejenis
2. Konflik antar peranta yang
menjual barang yang berbeda
Sumber konflik biasanya karena ada
perantara yang memperluas lini produknya dengan lini baru dan tidak
tradisional.
b. Konflik Vertikal Konflik ini
terjadi antar anggota saluran distribusi dan terdiri dari:
1. Konflik antara produsen dan
pedagang grosir
2. Konflik antara produsen dan
pengecer
Penyebab Konflik Saluran antara
lain:
1.Ketidakselarasan tujuan
2.
Peran
dan hak yang tidak jelas
3.
Perbedaan
persepsi
4.
Ketergantungan
parantara pada produsen
Komentar
Posting Komentar